Jumat, 18 Desember 2009

Makanan khas tradisional


Makanan khas tradisional merupakan salah satu dari nilai budaya yang mengandung nilai budaya yang tampak (tangible) dan nilai budaya yang tidak tampak (intangible). Sebagaimana halnya makanan khas tradisional dari berbagai daerah di Nusantara, makanan khas dari Pangkalpinang juga memiliki nilai - nilai budaya yang mengandung kearifan lokal dan harus dilestarikan.


Karena Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dominan terdiri dari wilayah lautan, maka ciri khas utama makanan masyarakatnya berhubungan dengan hasil - hasil laut atau hasil olahan hasil laut, disamping hasil perkebunan yang ada. Jenis makanan tersebut yaitu; aneka makanan hasil laut yang diawetkan seperti Cumi kering, Ikan kering, Cacing laut atau Wak - wak kering, Udang kering, Siput Gung -gung, Teripang, Sirip Hiu, Rusip, Kecalok, Pekasem. Kemudian aneka makanan hasil olahan hasil laut seperti Keretek, Kempelang, Kericu, Kerupuk, Sambel Lingkung, Terasi, Otak - otak, Empek - empek, Lakso, Bergo dan Pantiau. Disamping makanan khas bercirikan hasil laut terdapat pula aneka jenis peganan tradisional seperti Martabak Bangka atau Hok Lo Pan, Rintak sagu, Gandus, Kue Rangai, Kue Talam, Kue Bugis, Kue Jongkong dan Dodol khas yang disebut Lempok Cempedak atau Durian. Kemudian dikenal pula hasil alam berupa Madu Pahit dan Madu Manis asli dari Lebah hutan Pulau Bangka dengan rasa dan khasiat tersendiri, sangat baik untuk kesehatan.

Masakan khas tradisional yang terkenal adalah Lempah Kuning. Lempah ini merupakan makanan yang khas dan menjadi makanan utama dalam keluarga dan masyarakat, juga menjadi makanan dalam upacara adat dan keagamaan. Dalam tradisi masyarakat Pangkalpinang yang disebut Sepintu Sedulang, segala sesuatu dikerjakan secara bersama -sama, biasanya sebelum melakukan suatu pekerjaan atau hajatan besar atau setelah bekerja bersama, masakan Lempah Kuning adalah lauk pauk utama yang dimasak bersama dan dimakan bersama - sama. Disamping itu disajikan juga Lempah Darat atau Lempah Bumbu Tiga (Terasi atau Belacan, Cabe Rawit dan Garam sebagai bumbu) dijadikan sebagai lauk pauk pelengkap. Dari bumbu yang digunakan dengan komposisi tiga bahan di atas menggambarkan bahwa masyarakat Pangkalpinang Bangka Belitung adalah masyarakat yang praktis serta tidak rumit, sangat menghargai waktu, hemat dan ekonomis. Untuk makanan pelengkap biasanya pada siang hari di hidangkan Kue Cacak untuk menghilangkan dahaga atau haus sebagai makanan ringan pendamping kopi dan teh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flow -  Progress